Mengunjungi Masa Lalu Lewat GPMB

Pasukan MBUI di masa awal latihan

Untuk yang mencari tontonan yang berbeda di akhir pekan bulan Desember, datang saja ke Grand Prix Marching Band (GPMB). Acara ini hampir setiap tahunnya dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta. Selama akhir pekan, penonton bisa menikmati penampilan dari berbagai unit marching band di tanah air yang bertanding untuk memperebutkan piala bergilir dari Presiden RI. Tahun ini,  GPMB berlangsung pada tanggal 27-29 Desember 2013 dan saya menjadi salah satu penontonnya.

Sudah cukup lama saya tidak menonton GPMB, tapi tahun ini kembali tergoda untuk menonton. Sepertinya efek tetangga kubikel baru yang juga merupakan adik angkatan di marching band jaman kuliah dulu. Selama 2 minggu terakhir, percakapan kami tidak jauh2 dari cerita seputar marching band dan GPMB.

Dari 3 hari pelaksanaan GPMB tahun 2013, saya hanya menonton babak final divisi umum pada hari Minggu, 27 Desember 2013. Tentunya dengan teman nonton yang paling bisa diandalkan yaitu…..Tia. Sebenarnya, bisa temenan dekat sama Tia itu juga gara-gara gabung di Marching Band (MB) pas kuliah dulu. Kami gabung di MB Madah Bahana Universitas Indonesia (MBUI). Saya dan Tia sama-sama ikut 3 proyek kejuaraan, 2 kali GPMB (2000, 2002) dan 1 kali Hamengkubuwono Cup di Jogja (2001). Bedanya, Tia pensiun setelah 3 proyek. Sedangkan saya masih nambah 1 proyek GPMB lagi (2003) sebagai pengurus. Wow...10 tahun yang lalu. 

Banyak yang buka stand

MB BCK Duri lagi pemanasan

Seperti tahun-tahun sebelumnya, memasuki area istora senayan suasana kejuaraan sudah terasa. Sayup-sayup terdengar suara perkusi atau brass sedang pemanasan. Karena kami sampai saat jeda istirahat siang, kami memutuskan untuk berkeliling dulu. Beberapa perusaahaan alat musik marching band membuka stand. Ada juga stand yang menjual merchandise GPMB. Kami mampir di stand Gurita, produsen kaos dari Bandung, tapi yang menarik perhatian kami adalah pin-pinnya yang lucu. Kami pun membeli beberapa untuk hadiah bagi teman2 yang tidak bisa datang.

Jualan alat musik perkusi

Kata Gurita, dulu hitam akibat latihan MB.
Kata Tia, sekarang gendut karena tidak latihan MB :D

Beli sejumlah pin untuk oleh-oleh

Tidak lupa, kami mampir ke ruang Kenanga untuk bertemu “adik-adik” yang akan bertanding hari ini. Ruang kenanga adalah ruangan yang selalu disewa oleh MBUI sebagai markas pasukan selama GPMB. Maka tidak aneh jika kemudian ruang Kenanga ini menjadi meeting point bagi para alumni MBUI. Berkumpulnya alumni juga berarti kesempatan bagi para pengurus MBUI saat itu untuk meminta dukungan dana dengan cara berjualan merchandise. Maklumlah, unit MB dari universitas itu tidak mendapat dukungan dana sebesar unit MB yang disponsori perusahaan.

Kaos dukungan ke MBUI dengan gambar tema penampilan tahun 2013, Diri

Beberapa teman lama

Setelah shalat dhuzur, saya dan Tia naik ke tribun penonton. Tahun ini, kami membeli tiket termurah (Rp 75.000,-) dengan alasan unit2 MB favorit seperti MB Pupuk Kaltim, Bontang atau MB Karang Putih, Semen Padang tidak bertanding. Konsekuensinya, kami hampir selalu dipunggungi oleh pemain.

Lapangan saat sepi. Masih istirahat.

MB Citra Derap Bahana Universitas Negeri Yogyakarta. Tema : Rock n Roll

MB Citra Derap Bahana Universitas Negeri Yogyakarta. Tema : Rock n Roll

MB Bahana Sparada, Balikpapan. Tema : Jangan Panggil Aku Cina

MB Bahana Sparada, Balikpapan. Tema : Jangan Panggil Aku Cina

Hasil babak penyisihan di hari Jumat, MBUI berada di peringkat ke-3, dibawah MB Universitas Gadjah Mada (UGM)  dan MB Bahana Cendana Kartika, Duri (BCK). Kalau mendengar atau membaca komentar di twitter, tahun ini penampilan MBUI memang dibawah UGM atau BCK. Namun, tetap saja ada perasaan bangga saat melihat penampilan MBUI. Sambutan penonton juga cukup meriah.

Crew (yang berjaket kuning) masuk membantu membawakan peralatan

March in

Ambil posisi di lapangan

Penampilan dengan tema "Diri"

March out

UGM dan BCK tampil setelah MBUI. Jika pada penampilan MBUI sambutan penonton cukup meriah, maka kali ini penonton menggila. Terutama dengan penampilan BCK yang membawakan tema “Starwars”. Benar-benar pertunjukkan yang memanjakan mata dan telinga.

MB Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tema : Papua, Mutiara Hitam dari Timur

MB Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tema : Papua, Mutiara Hitam dari Timur

MB BCK Duri, Riau. Tema : Starwars
Field commander dan Back field commander dengan kostum sesuai tema

Field commander nya Yoda :)

Bass drum, quintoms & snare drums bisa nyala. Efek yang keren!

MB Remaja Masjid Istiqlal tampil setelah BCK karena mereka ikut pada GPMB tahun lalu dan memilih kesempatan untuk menunggu di final dan tidak mengikuti babak penyisihan pada hari Jumat sebelumnya. Keputusan yang salah menurut saya. Dengan menunggu di final, mereka mendapat no urut terakhir. Tampil setelah BCK yang jumlah orangnya lebih banyak dan tampilan yang meriah. Suasana menjadi seperti antiklimaks.

Seperti yang sudah diduga, BCK Duri keluar sebagai juara pertama, UGM kedua dan MBUI ketiga. Selamat untuk ketiga pemenang, terutama untuk MBUI. Saya tahu sekali bagaimana rasanya menang dan kalah di GPMB.

Buat saya, menonton GPMB membawa saya kembali mengingat perasaan sedih, haru, bangga, bahagia dan bersyukur pernah menjadi bagian dari pasukan yang berdiri di lapangan itu. Mengenal persis perasaan dituliskan @DuniaMarching di bio twitternya :

“Marching kids hate MB during practice, love MB during compettion, miss MB when its over."